read and enjoyed

let's share..

11/16/2008

Teori dan Realita tak selamanya bisa bersama..

Manusia itu lebih pandai berucap dari pada bertindak. Itulah realita yang terjadi di Bumi ini. Siapa sangka? tak ada satu manusia-pun yang benar-benar bisa bertindak semulus yang mereka rencanakan, atau pun seindah yang mereka ucapkan. Semua hanya sekedar teori dan omong kosong belakang, bila pada kenyataanya kita hanya bisa bersembunyi di balik tembok-tembok tinggi, atau mungkin ketiak sang ibu yang tak selamanya bisa melindungi kita.
Secara ga sadar, gw mengetik semua perkataan ini di atas semua ke-senewenan gw dalam masalha hidup yang membuat gw bener bener melek. TERNYATA INI YANG NAMANYA HIDUP dan DERITA??
Masa remaja adalah masa masa titik rawan seorang anak manusia. Di sini mereka mulai menjalani therapi hidup, apakah mereka mampu hingga menembus kedewasaan atau mereka terjatuh ke jurang kesesatan? Semua itu hanya bisa di buktikan dengan keadaan bukan?? tidak di buktikan dengan teori kan??
Terkadang, gw terlalu munafik dalam menjalankan hidup. Tanpa sadar, orang orang pun pasti sudah bisa melihat bahwa gw adalah orang yang bermuka banyak, bukan lagi bermuka dua. Gw ga pernah konsisten dalam menjalani hidup, karena gw selalu berusaha untuk bisa menemptakan diri gw dengan lawan bicara gw. Dimana ketika mereka membutuhkan kita, kita bisa menjadi sosok apapun yang mereka rasa nyaman. Dan gw berusaha untuk selalu bisa memberikan mereka asupan yang bisa membantu mereka keluar dari persoalan hidup. Apa yang gw lihat? kini mereka berhasil menjalani cobaan ini, karena yang gw tanamkan adalah BERFIKIR POSITIV.
Tapii, apa gw sendiri bisa menyelesaikan permasalahan gw? Keluarga, Sahabat, Sekolah, bahkan Religi gw??? asupan yang gw berikan kemereka, tak bisa gw jalankan sendiri. Tersadar, ternyata gw terlalu lemah ! Bahkan lebih lemah dari teman teman yang telah bisa meredeka. Susah rasanya menutupi rasa malu, gengsi, dll yang memang masih sangat mengancam timbulnya emosional gw. dan memang anak seumuran gw adalaah saat saat emosi yang sangat labil dan sensitif..
Tong Kosong Nyaring Bunyinya, itu julukan yang sering di utarakan oleh nyokap gw ketika ia tau bahwa Jiwa dan mental gw itu LEMAH! MATI RASA! MEMALUKAN! jauh darri semuaa pandangan yang terurai dari kata kata gw yang mencerminkan seolah olah gw manusia KUNCI yang angkuh dan tangguh.
Sekali lagi, terkadang teori hidup baik, atau pun buku buku tebal para ahli psikholog tak akan mampu atau pun menyatu dengan Realita yang nyata. Bukan hanya derajat rendah yang akan merasakannya, tapi pakar yang bergelar Dr.Ir atau apapun tak akan berdaya dan betekuk lutut terdiam ketika di hadapkan pada kenyataa.
Petikan : Hidup adalah derita bila kita menggesernya pada malam petaka. Dan hidup adalah surga, bila kita menjalaninya dengan Bertakwa.. be your self guys..