read and enjoyed

let's share..

5/21/2009

Dia.

Ku kenali CINTA, sebagai nada-nada yang indah.
Saat itu, ku mainkan CINTA ku bersama mereka-mereka yang kenal akan CINTA.
Banyak cerita yang ku dapat, bersama mereka yang mengisi hati ku.
Tapi, selalu aku putuskan tali CINTA itu.
Aku merasa, mereka hanya tambatan mata ku, bukan hati ku.

Banyak hal yang bisa ku pelajari dari pengalaman itu,
banyak hikmah yang bisa ku petik.

Seiring berjalannya waktu, bersamaan dengan kesendirian ku.
Hati ini memicutku kembali, memperhatikah CINTA.
Sosok pendiam, dengam mata yang menatap tajam,
sesekali menebarkan senyumnya pada sesama manusia.

Oh Tuhan, siapa dia?
Tak banyak gerakan yang ia lakukan,
tak banyak kata yang dia ucapkan.
Tapi mengapa dia bisa membuat pandangan ku terpaku?
Mendengar suaranya yang lembut, tapi sekaan menusuk,
membuat hati ini berdebar kencang.

Ooh.. aku tergoda olehnya..

Kini Tuhan berikan aku keajaiban.
Bisa berdekatan dengan hatinya, membuat dunia ku hidup kembali.
Tak banyak yang ia lakukan,
bukan kata-kata manis atau jamuan romantis.
Tapi ketulusan hatinya yng membuat aku percaya,
akan kekuatan hatinya yang setia.
Meski rasa malu masih menyelimuti pikirnnya,
tapi ku percaya dia akan mengatakannya.
Dan aku akan menunggu untuk itu.
Karena aku ingin, dia menjadi Imam ku.