read and enjoyed

let's share..

5/30/2010

My sweet seventeen

detik-detik menuju 17 tahun. di saat-saat itu, mungkin semua orang akan merasa sangat bahagia 'sebentar lagi gua dewasa, punya KTP, di akui negara, punya SIM abc, punya kehidupan yang berbeda, meninggalkan masa anak-anak dan menujur remaja-dewasa.' Dan hampir setiap orang" yang berkecukupan, akan membuat sebuah perayaan" kecil untuk mengenang masa" 17tahun mereka.
Menuju 17 tahun seperti memliki kehidupan dan dunia baru yang lebih berbeda. Rasanya semua orang sudah menganggap kita dewasa dan lebih memberi kita kebebasan untuk menjalani hidup. Hampir setiap remaja menunggu saat-saat 17 tahun mereka dengan berbagai keinginan dan tujuan. Angan-angan masa depan sudah mulai di rencanakan.

Lalu, apa yang ku rasakan saat itu? sepi. aku tidak merasa sedih atau pun bahagia. aku hanya merasa sepi. sepi karena semua yang terdekat dengan ku surut dan mulai menghilang. padahal kenyataannya kehidupan ku saat itu benar" berubah, bukan hanya usia. tapi semua yang telah ku lalui sebelum aku 17 tahun, kini akan sangat berbeda dengan kehidupan yang akan aku lalui setelahnya.
Yaa.. saat itu, aku memiliki kehidupan baru, keluarga baru, ibu baru, rumah baru, lingkungan baru dan suasana hati baru.
1 Januari 2010. awal dari tahun baru. aku melaluinya dengan kesenangan sendiri tanpa keluarga. aku tidak ingin merasakan hal yang benar-benar baru di awal tahun ini. aku hanya ingin menganggap semua berjalan normal dan biasa. hari itu, aku tidak melewati malam tahun baru dengan keluarga ayah atau ibu baru ku. tidak juga dengan ibu kandung ku atau adik-adik tersayang ku. aku melaluinya bersama sahabat-sahabt ku tersayang.

kenyatannya, kehidupaan ku yang baru itu tidak terasa lebih indah dari sebelumnya. meskipun justru sebenarnya jauh lebih baik. awal 2010, aku tidak pernah menyangka bahwa tahun ini lah aku akan merasakan perubahan yang hebat.
sejak kecil, di saat aku sedang membayangkan pesta ulang tahun ku yang ke 17, aku selalu berangan akan ada kedua orang tua ku yang mengecup pipi ku secara bersamaan, akan
ada kedua adik ku yang membantu ku meniupkan lilin ulang tahun, akan ada keluarga besar ku yang ku berikan potongan-potongan kueh, dan akan ada sahabat-sahabt ku yang ku peluk dan bergembira bersama. itu semua yang selalu aku bayangkan saat aku duduk sendiri di depan teras rumah. dan aku selalu berharap akan segera berusia 17 tahun.
tapi ternyata, 6 bulan sebelum aku merasakan kebahagiaan itu. aku justru tidak pernah menginginkan usia ke 17. aku lebih berharap Tuhan akan menghentikan waktu dan membiarkan aku hidup di usia 16 tahun.

rasanya semua berubah, rasanya semua impian ku hanya benar-benar akan menjadi mimpi dalam tidur. di saat hari ulang tahun ku tiba, di saat waktu berputar pada tanggal 17 Januari 2010. aku justru terdiam. aku tidak berharap apa-apa, aku tidak menginginkan sebuah kueh, sebuah pesta, atau keramaian. aku hanya ingin di kamar, diam dan membalas semua pesan-pesan singkat dari teman-teman ku. kebetulan hari itu hari minggu. yaa.. aku hanya ingin tidur di kamar. tapi ayah ku membangunkan ku di pagi hari dan menanyakan rencana yang aku inginkan hari ini. aku hanya tersenyum dan menyerahkan semua hari kebahagiaan itu pada keluarga ku. aku terus memperhatikan Hp ku, melihat adakah ibu ku akan memberikan ucapan? ya, ibu menelefon ku. dan aku menangis.

ternyata, Tuhan benar" meberikan sebuah cobaan yang besar untuk mengukur kedewasaan ku di usia 17. ternyata ini yang ku rasakan, ini yang ku dapatkan dan hari seperti ini yang aku lalui.

tapi itu semua tidak terlalu buruk. ada banyak sahabat ku yang memberikan kejutan besar dan memeluk ku dengan hangat. cara mereka membuat ulah di ulang tahunku, cukup membuat ku menangis. tapi tangisan yang paling terasa adalah saat seorang wanita- ibu dari sahabat ku, memeluk ku hangat ketika lilin kueh ulang tahun telah aku padamkan. pelukannya begitu dalam. entah mengapa aku menangis saat di dekapnya. mungkin karena aku merasa rindu pelukan seorang ibu, mungkin karena aku merasa ingin mendapatkan dekapan tulus itu.
seandainya yang memeluk ku saat itu adalah ibu, seandainnya yang mengusap air mata ku saat itu adalah ibu, seandainya yang mengucapkan selamat beriringan dengan lagu yang di nyanyikan oleh sahabat-sahabat ku itu adalah ibu.. ya hanya seandainya..

terimakasih buat semua sahabat ku sejak SMP, my ex Iqbal and my best Ikki, teman seperjuangan ku anak-anak WMC dan SAHABAT. terimakasih atas kesan terindah yang telah kalian ukir di ulang tahun ku yang ke17. kalian mampu membuat rasa sepi ku sedikit terhapus. kalian mampu membuat ku merasa tidak terlalu jatuh.

dan terutama, terimakasih untuk Bunda sahabatku Vicka-Vicki, yang sudah memeluk ku dengan hangat :)
pelukan itu begitu berarti :)