read and enjoyed

let's share..

12/16/2009

mom, I Miss You

Setiap pagi, saat aku bangun tidur. Hal pertama yang ku lihat adalah dirinya, dan kecantikan wajahnya. Dan aku selalu berkata padanya, ' dimana baju ku? sepatu ku? tas ku? ', dia pun selalu tersenyum dan membawakan semua yang aku pinta. Dia selalu tersenyum dan membawakan semua yang aku pinta. Dia selalu mengulurkan tangannya, dan mengecup keningku, dan berkata 'Belajar yang baik nak, aku selalu mendoakan mu'.
Saat tengah hari aku sampai di rumah, dan aku mengetuk pintu dengan tubuh yang mulai lelah. Ia selalu menyambut ku dengan senyum terindahnya, memanjakan dan menghilangkan rasa lelah ku. Setiap haru aku selalu bercerita kepadanya tentang hal-hal yang aku lalui sepanjang hari ini. Dia selalu mendengarkan ku, dan dia akan terus tersenyum selama aku bercerita. Meskipun terkadang yang aku lakukan itu salah. Tak ada satu hal, atau apapun yang bisa aku sembunyikan darinya, semua pasti akan aku ceritakan. Dia selalu tau, siapa kekasih ku, dan pria-pria yang aku sukai. Aku pernah menyembunyikan rahasia ku darinya, rahasia yang ku anggap cukup tidak baik. Tapi rasa itu tak dapat aku kurung lama. Pada akhirnya, aku pun bercerita kepadanya. Saat itu, aku merasa takut, bukan takut dia marah, tapi aku takut dia kecewa. Matanya menyiratkan rasa sedih, tapi dia tidak memarahi aku. Dia hanya berpesan satu hal pada ku, 'Jadikan semua iotu pelajaran dan pengalaman. Dan ingat, jangan kamu lakukan lagi'.. Senyumnya, membuat ku menangis.
Malam hari, saat aku ingin tidur. Dia selalu menemani ku. Menjaga ku dari gigitan nyamuk-nyamuk nakal - saat aku terlelap. Dia selalu mematikan lampu kamar ku, membelai rambut ku, dan m,engecup kening ku. Aku memang tidak mendengar suara jangkrik malam, tapi aku dapat merasakan sentuhan kasih itu.
Dia menemani ku dan mengajari ku, menjadi gadis mandiri dan remaja yang mengenal aturan. Aku pun tumbuh menjadi wanita yang dapat berfikir dewasa.

Ibu, aku merindukan mu.

Semua rasa indah itu, tak dapat lagi aku rasakan dari mu. Semenjak perpisahan kedua orang tua ku, Ibu tak lagi berada di rumah. Tak lagi di samping ku, menemani ku, dan merawat ku.
Yang dapat ku rasakan, hanyalah sebuah kata sayang yang terlontar dari suara mu di sebrang sana. Dan sebuah pesan manis yang mengatakan 'kamu harus bisa menerima semua keadaan ini".

Terkadang aku merasa kesal, karena kau tak lagi hadir untuk ku. Tangis ku mengalir deras setiap hari, karena aku sangat merindukan mu. Tapi, rasa cinta ku lebih besar dari semua sesak yang ku rasa.

Ibu, sampai kapanpun, AKU SANGAT MENCINTAI MU :)